This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 18 April 2010

rapat menu harian

Ada waktu yang senggang daripada bengong ayo kita rapat, jangan lupa absensi untuk mengetahui keseriusan kita memnfaatkan waktu senggang ok


Dengan dihadiri kurang lebih 25 audein yang yang tidak punya tugas, pelaksanaan rapat dimulai tepat pukul 07.30 dengan dipimpin ya oleh pimpinannya. Biasa prolog versi lama menggema mamenuhi ranagan dengan suara lantang dan keras mengusik audien yang awalnya hanya ingin tiduran saja eh terbelalak dengan isi pembuka kata dari pimpinan yang penuh dengan kalimat ancaman, intimidasi atau pilihan yang sulit bagi yang tdk sependapat. Pokok masalah kemudian bergulir penawaran masalah yang sarat dan kuat dilempar mulailah seorang audien merespon untuk memberikan solusi namun mentok tidak berkembang. Ada satu catatan bahwa masalah yang ditawarkan pada hakekatnya adalah masalah yang harus melahirkan kebijakan pimpinan yang mustinya tidak perlu diploorkan karena meski diperoleh solusi namun bersifat sementara dan akan menjadi masalah terus apabila tidak ada keputusan yang bersifat permanen yang tidak mesti ditawarkan lagi artinya apapun kebijakan yang lahir harus diterima. ok cooy



Kamis, 08 April 2010

BELAJAR DARI BELAJAR


KBM merupakan kegiatan (activity) yang dilakukan sang guru dalam mentranfer ilmu kepada sang murid atau kepanjangan dari Kegiatan Belajar dan Mengajar. Proses belajar dan mengajar yaitu suatu usaha agar bahan palajaran yang ditentukan berdasarkan tujuan yang diinginkan dapat dikuasai dan dimiliki oleh siswa. Adakah tujuan dan teori belajar memberi pengaruh dalam proses sehingga tercapai apa yang diinginkan.
A curriculum is essentially a plan of learning. Kurikulum merupakan rencana untuk pengajaran, sedikitnya teori belajar sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bahan yang dipilih untuk mencapai yang diinginkan. Apa yang telah dikuasai oleh siswa , bagaimana kondisi belajar yang menguntungkan, teori belajar dapat memberi petunjuk pada perkembangan anak dalam menentukan bahan ajar dan cara belajar.
Apakah belajar itu ? Banyak teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang menginformasikan untuk memecahkan masalah. Teori belajar biasanya mengutamakan aspek tertentu misalnya teori behaviorisme mengutamakan asosiasi, teori Gestalt menonjolkan insight sedang teori psiko-analisis lebih kearah dinamika atau motivasi pelajar.

Rabu, 07 April 2010

MULAILAH BELAJAR

Pada tulisan ini ingin rasanya penulis mengungkapkan pengalaman yang musti ditularkan pada yang lain barang kali ada sedikit manfaat yang berarti.


Belajar tidak berarti dimulai dari masa masa kecil, belajar bisa kapan saja dan oleh siapa saja dari mana saja. Sungguh ini bukan sekedar cerita namun merupakan sebuah pengalaman yang memberikan selalu inspirasi untuk selalu berbuat dan melakukan aktivitas yang diyakini setiap aktivitas adalah pembelajaran yang baru meski terkadang aktivitas itu sudah berulang ulang namun apabila tidak menyadari sebagai pembelajaran biasanya kesalahan dan kecerobohan yang mengakibatkan kegagalan . Masa terus berjalan setiap detak detik jam tidak akan mungkin bisa kembali lagi ke belakang maka manfaatkanlah waktu untuk memiliki nilai.

Minggu, 04 April 2010

Sifat Kebenaran Pengetahuan

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Setiap mahkluk sosial dengan segala kemampuan dan aktivitas kian harinya seperti yang dirasakan penting tentang pendidikan, apalagi tentang filsafat ilmu itu harus tahu, memang filsafat hanya ada di perguruan tinggi saja, tetapi walaupun demikian tidak kalah penting dan hebatnya seperti yang lain.


B. TUJUAN
Adapun tujuan makalah ini agar mahasiswa dapat mengerti tentang filsafat ilmu yang telah disusun yaitu untuk menumbuhkan minat mahasiswa agar lebih memperdalam lagi dan untuk mengetahui pendidikan tentang filsafat ilmu.

C. MANFAAT
Manfaatnya dari makalah ini agar mahasiswa dapat menggali sumber pengetahuan dari luar dan dapat berpikir secara kritis yang mana mahasiswa mengetahui tentang filsafat ilmu itu dan dapat memecahkan masalah serta dapat mengevaluasi sampai dimana kemampuan mahasiswa dalam berpikir, dalam penulisan makalah ini menggunakan beberapa buku sumber yang ada. Dan semoga makalah ini dapat mengetahui betapa besar dan pentingnya ilmu pengetahuan tentang filsafat ilmu lebih jauh lagi.


BAB II
PENEMUAN KEBENARAN DAN SARAN BERPIKIR ILMIAH

Di dalam masyarakat sering dijumpai orang-orang yang dianggap “tahu” dan memiliki kemampuan menyelesaikan berbagai masalah misalnya: masalah X. andaikan di antara orang-orang itu ada yang bernama Si-A dan Si-B. ternyata kemampuan Si-A dan Si-B dalam menyelesaikan masalah X tersebut tidak sama. Perbedaannya terletak pada cara memecahkannya. Demikianlah, mereka berdua telah berusaha menemukan kebenaran.

Cara untuk menemukan kebenaran berbeda-beda. Kiranya cara itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: cara penemuan kebenaran yang non ilmiah dan cara penemuan yang ilmiah.

A. CARA PENEMUAN KEBENARAN NON ILMIAH
Upaya untuk menemukan kebenaran yang nonilmiah dapat terlaksana dengan berbagai cara, di antaranya ialah:
1. PenemuanSecara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan adalah penemuan yang berlangsung disengaja. Dalam sejarah manusia, penemuan secara kebetulan itu banyak juga yang berguna walaupun terjadinya tidak dengan cara yang ilmiah, tidak disengaja, dan tanpa rencana. Cara ini tidak dapat diterima dalam metode untuk menggali pengetahuan atau ilmu.
2. Penemuan “coba dan ralat” (trial and error)
Penemuan “coba dan ralat” terjadi tanpa adanya kepastian akan berhasil atau tidak berhasil kebenaran yang dicari itu. Memang ada aktivitas mencari kebenaran, tetapi aktivitas itu mengandung unsur spekulatif atau “untung-untungan”. Penemuan dengan cara ini kerap kali memerlukan waktu yang lama, karena memang tanpa rencana, tidak terarah, dan tidak diketahui tujuannya. Cara “coba dan ralat” ini pun tidak dapat diterima sebagai cara ilmiah dalam usaha untuk mengungkapkan kebenaran.
3. Penemuan melalui otoritas atau kewibawaan
Pendapat orang-orang yang memiliki kewibawaan, misalnya: orang-orang yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan sering diterima sebagai kebenaran meskipun pendapat itu tidak didasarkan pada pembuktian ilmiah. Pendapat itu tidak berarti tidak ada gunanya. Pendapat itu tetap berguna, terutama dalam merangsang usaha penemuan baru bagi orang-orang yang menyangsikannya.. namun demikian ada kalanya pendapat itu ternyata tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian pendapat pemegang otoritas itu bukanlah pendapat yang berasal dari penelitian, melainkan hanya berdasarkan pemikiran yang diwarnai oleh subjektivitas.

4. Penemuan Secara Spekulatif
Cara ini mirip dengan cara coba dan ralat. Tetapi perbedaannya dengan coba dan ralat memang ada. Seseorang yang menghadapi suatu masalah yang harus dipecahkan pada penemuan secara spekulatif, mungkin sekali ia membuat sejumlah alternatif pemecahan kemudian ia mungkin memilih satu alternatif pemecahan, sekalipun ia tidak yakin benar mengenai keberhasilannya. Ia berspekulasi atas kemungkinan yang dipilihnya itu dengan dipandu oleh “kira-kira”. Bagi seseorang yang memiliki pandangan yang tajam, boleh jadi alternatif itu dapat menunjukkan adanya kebenaran yang dicapai melalui spekulasi itu. Meskipun begitu, spekulasi tersebut belum juga memberikan kepastian akan berhasilnya ditemukan kebenaran. Oleh karena itu, kemungkinan gagal akan lebih besar daripada berhasil.

5. Penemuan Kebenaran Lewat Cara Berpikir Kritis dan Rasional
Telah banyak kebenaran yang dicapai oleh manusia sebagai hasil upayanya menggunakan kemampuan berpikirnya. Dalam menghadapi masalah, manusia berusaha menganalisisnya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki untuk sampai pada pemecahan yang tepat. Cara berpikir yang ditempuh untuk sampai pada tingkat permulaan dalam memecahkan masalah ialah dengan (a) cara berpikir analitik dan (b) cara berpikir sintetik.
a) Cara Berpikir Analitik
Cara berpikir analitik ialah cara berpikir deduktif. Untuk mencapai pengetahuan yang benar, cara deduktif menggunakan silogisme sebagai alat. Silogisme ialah suatu argumentasi yang terdiri dari tiga buah proposisi atau pernyataan yang membenarkan atau menolak suatu perkara. Dua proposisi yang ketiga disebut Simpulan atau Konklusi. Konklusi pada dasarnya merupakan konsekuensi dari kedua premis yang terdahulu.
Beberapa jenis silogisme beserta contohnya adalah sebagai berikut :
 Silogisme Kategorik Semua manusia bakal mengalami mati (premis mayor)Seniman adalah manusia (premis minor)Jadi seniman bakal mengalami mati (konklusi)Dengan ringkas silogisme tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut
 Silogisme kategorik: Semua P adalah Q
 P1 adalah P
 Jadi: P1 adalah Q

b) Silogisme Kondisional (bersyarat)
Jika sandiwara itu dipentaskan di lapangan terbuka, penontonnya berlimpah. Sandiwara itu di lapangan terbuka. Jadi penontonnya berlimpah.Ringkasnya adalah sebagai berikutSilogisme KondisionalJika P dalam keadaan Q, maka akan terjadi R. P1 sekarang dalam keadaan Q.
Jadi: P1 akan mengalami R.

c) Silogisme Pilihan (alternatif)
Harun akan menikah setelah tamat atau kembali ke kampung. Setelah tamat Harun menikah. Jadi Harun tidak kembali ke kampung.
Ringkasnya adalah sebagai berikut: Silogisme Alternatif: P harus memilih Q atau R. (Q dan R tidak terjadi serempak) P1 memilih R
Jadi P1 tidak mungkin memilih Q.
 Silogisme Disjungtif (melerai)
 Bagi seorang mahasiswa, baik yang belajar tekun maupun yang tidak belajar sama sekali, tidaklah mungkin begitu saja mendapat nilai yang terbagus.
 Ada seorang mahasiswa yang sama sekali tidak belajar.
 Jadi tidak mungkin begitu saja ia mendapat nilai yang terbagus.
Singkatnya ialah sebagai berikut:
Silogisme Disjungtif: Tidak mungkin P yang sedang dalam keadaan R bakal menjadi Q. P dalam keadaan R. Jadi tidak mungkin P bakal menjadi Q.

d) Cara Berpikir Sintetik
Cara berpikir sintetik adalah cara berpikir induktif yang simpulannya diharapkan berlaku umum untuk kelompok/jenis, dan peristiwa atau yang diharapkan agar kasus yang bersifat khusus atau individual masuk ke dalam wilayah kelompok/jenis yang dikenai simpulan.
Di bawah ini dikemukakan cara berpikir jenis induksi.
 Induksi Komplet
 P1 penduduk desa A, adalah petani
 Qi penduduk desa A, adalah petani.
 R1 penduduk desa A, adalah petani.
 S1 penduduk desa A, adalah petani.
 Y1 penduduk desa A, adalah petani.
 Z1 penduduk desa A, adalah petani.
Jadi semua penduduk (P sampai Z) yang mendiami desa A, adalah petani.
Gambar 1
Cara Berpikir Induksi Komplet
e) Induksi Sistem Bacon
Francis Bacon, ahli empirisme, dengan tegas menolak cara berpikir deduksi. Ia menganjurkan agar dalam usaha menarik simpulan yang berlaku umum, orang hendaknya bertolak dari hasil observasi untuk menentukan ciri-ciri gejala yang dihadapinya. Ia mengemukakan bahwa ada tiga jenis pencatatan ciri sebagai berikut:
 Pencatatan ciri positif, yaitu pencatatan terhadap peristiwa yang kondisinya dapat dipastikan menimbulkan gejala;
 Pencatatan ciri negatif, yaitu pencatatan terhadap peristiwa yang kondisinya tidak memunculkan gejala; dan
 (c) Pencatatan variasi gejala, yaitu pencatatan mengenai ada atau tidak adanya perubahan gejala pada kondisi yang berubah-ubah atau diubah-ubah.







BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Penemuan Kebenaran dan Sarana Berpikir Ilmiah
Penemuan kebenaran secara kebetulan adalah penemuan yang berlangsung tanpa di sengaja oleh orang lain maupun oleh kita sendiri, kebetulan itu banyak juga yang berguna walaupun terjadinya tidak secara ilmiah.adapun penemuan kebenaran yang lainnya terjadi tanpa adanya kepastian akan berhasil atau tidak berhasil kebenaran yang dicari itu. Memang mencari kebenaran itu berbeda-beda kiranya cara itu dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu cara penemuan kebenaran yang non ilmiah dan cara penemuan yang ilmiah, tetapi di sini mempelajari cara penemuan kebenaran yang non ilmiah.

B. SARAN
Terima kasih banyak atas kepercayaannya kepada saya untuk tugas makalah ini dengan baik sesuai yang diinginkan jika ada kata-kata penulisan yang kurang tepat, saya sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan penulis mohon minta saran dan kritiknya supaya makalah ini lebih baik lagi, karena manusia punya kekurangan dan kelebihan, sekali lagi terima kasih banyak.

Cemburu Karena Cinta

Saya pria, 26 tahun, belum menikah, wirausaha, memiliki seorang pacar yang keempat. Saya tidak memiliki penyakit tertentu, semuanya normal saja. Yang menjadi masalah, dan ini sangat menyiksa jiwa dan batin, adalah saya tidak bisa melupakan atau merelakan masa lalu pacar-pacar saya.



Saya selalu cemburu dan jengkel, hati panas, apabila mendengar apa yang telah mereka lakukan dengan pacar mereka terdahulu. Saya selalu berusaha untuk mengorek masa lalu mereka, apa saja yang telah mereka lakukan, sampai sejauh mana, berciuman seperti apa, dan seberapa sering mereka melakukan itu.

Setelah saya berhasil menggali pengakuan dari mereka, kemudian saya sendiri yang sakit hati dan menderita. Bayangan dan visualisasi pacar saya dan mantan mereka sering muncul di kepala. Begitu jelas dan hidup. Gejala ini mulai tampak pada pacaran yang kedua, sekitar lima tahun lalu, dan setelah itu berulang pada pacaran berikutnya.

Bila pikiran-pikiran negatif ini datang, terkadang tiba-tiba, biasanya suasana hati saya berubah drastis, cemburu berat, dan mulai memarahi pacar, mengeluarkan kata-kata kasar, mengungkit-ungkit masa lalu mereka, menghina dan merendahkan. Saya sadar masa lalu adalah masa lalu, dan tidak boleh diangkat-angkat lagi, tetapi kadang saya tidak bisa menahan emosi. Saya selalu menganggap mereka bodoh dan ujung-ujungnya jadi putus.

Kecemburuan itu bisa meledak meskipun cuma membayangkan pacar saya berpegangan tangan dengan mantannya. Saya berhasil mengorek semua informasi itu sampai sedetail-detailnya, terkadang pacar-pacar saya sampai menangis dan terpaksa bicara.

Sekadar info, saya mungkin seorang perfeksionis, apabila barang-barang saya, entah itu ponsel atau jam tangan, lecet meskipun tidak kelihatan, maka saya akan langsung membeli yang baru, yang lama kemudian saya jual dan ini telah berkali-kali terjadi sejak remaja. Dalam bekerja, saya sangat disiplin dan tanpa kompromi dalam membuat aturan, pelanggaran kecil pun sudah bisa membuat saya marah besar.

Bagi saya, peraturan yang telah dibuat demi kebaikan adalah mutlak. Saya adalah orang yang sangat rapi dan teratur, barang-barang di kamar saya selalu tertata dan saya tidak suka apabila letaknya diubah-ubah. Makanya saya selalu marah apabila ada orang masuk ke kamar tanpa izin dan memindahkan barang-barang. Saya sering bertengkar dengan anggota keluarga lainnya mengenai ”kelainan jiwa” saya ini, begitu sering mereka menyebut. Apabila masuk kamar saya, ada banyak aturan, mulai dari cuci kaki dan tangan, cuci mulut, mengganti celana dengan yang bersih.

Bisakah kondisi psikologis ini disembuhkan, atau paling tidak dikendalikan? Apakah pikiran, visualisasi tentang mantan pacar saya berhubungan dengan sifat perfeksionis? Bagaimana cara mengatasinya? Saya tidak mau pacar saya yang sekarang tidak tahan dan lari menjauh seperti sebelumnya.


Dunia Ilmu

mengapa dunia ilmu ? ilmu adalah segala galanya karena dengan ilmu dunia terbuka lihat luar bumi lihat di dalam bumi semua sudah terkuak bahkan pertanyaan kenapa ada bumi kenapa ada kehidupan yang pasti akan diketahui melalui ilmu.

Di kalangan orang-orang yang mengalami depresi, kegelisahan atau anxiety yang sering dikaitkan dengan rasa cemas ternyata dapat mengurangi depresi.

Sejumlah peneliti menggunakan functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) untuk meneliti aktivitas otak mereka yang mengalami depresi, tetapi tidak gelisah, atau mereka yang menunjukkan berbagai tingkat depresi dan satu atau dua tipe kecemasan. Hasil studi ini dimuat dalam jurnal Cognitive, Affective & Behavioral Neuroscience.

Penelitian tersebut ditujukan pada depresi dan dua jenis kecemasan: anxious arousal—ketakutan yang kadang meningkat menjadi rasa panik dan anxious apprehension yang sering disebut sebagai rasa cemas.

”Meskipun kami berpikir bahwa depresi dan rasa cemas adalah hal yang terpisah, keduanya sering kali terjadi secara bersamaan,” ujar Profesor Gregory A Miller, psikolog dari University of Illinois, yang memimpin riset tersebut bersama psikolog proPesor Wendy Heller.

”Dalam studi secara nasional dari prevalensi perilaku gangguan psikiatrik, tiga perempat dari mereka yang didiagnosis mengalami depresi berat sedikitnya juga didiagnosis dengan satu gangguan lain. Pada banyak kasus mereka yang didiagnosis mengalami depresi biasanya juga mengalami anxiety dan sebaliknya,” ujar Miller.

Miller dan Heller lama berdebat bahwa kegelisahan pada mereka yang memiliki rasa cemas kronis adalah berbeda dengan kepanikan atau kewaspadaan berlebihan yang merupakan karakteristik dari anxious arousal.

Dari penelitian terhadap aktivitas otak dikaitkan dengan aktivitas ini dihasilkan bahwa kewaspadaan berlebihan telah meningkatkan aktivitas otak yang terkait depresi, sementara kecemasan menguranginya. Hal ini menyebabkan pengurangan pada efek negatif depresi dan rasa ketakutan. ”Kadang-kadang rasa cemas penting karena dia membantu Anda merencanakan dengan lebih baik dan jauh lebih fokus,” ujar Heller. Mereka yang dihinggapi rasa cemas akan lebih mengabaikan kata-kata negatif dan lebih fokus pada tugasnya.(livescience.com/ISW)



Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More