Saya pria, 26 tahun, belum menikah, wirausaha, memiliki seorang pacar yang keempat. Saya tidak memiliki penyakit tertentu, semuanya normal saja. Yang menjadi masalah, dan ini sangat menyiksa jiwa dan batin, adalah saya tidak bisa melupakan atau merelakan masa lalu pacar-pacar saya.
Saya selalu cemburu dan jengkel, hati panas, apabila mendengar apa yang telah mereka lakukan dengan pacar mereka terdahulu. Saya selalu berusaha untuk mengorek masa lalu mereka, apa saja yang telah mereka lakukan, sampai sejauh mana, berciuman seperti apa, dan seberapa sering mereka melakukan itu.
Setelah saya berhasil menggali pengakuan dari mereka, kemudian saya sendiri yang sakit hati dan menderita. Bayangan dan visualisasi pacar saya dan mantan mereka sering muncul di kepala. Begitu jelas dan hidup. Gejala ini mulai tampak pada pacaran yang kedua, sekitar lima tahun lalu, dan setelah itu berulang pada pacaran berikutnya.
Bila pikiran-pikiran negatif ini datang, terkadang tiba-tiba, biasanya suasana hati saya berubah drastis, cemburu berat, dan mulai memarahi pacar, mengeluarkan kata-kata kasar, mengungkit-ungkit masa lalu mereka, menghina dan merendahkan. Saya sadar masa lalu adalah masa lalu, dan tidak boleh diangkat-angkat lagi, tetapi kadang saya tidak bisa menahan emosi. Saya selalu menganggap mereka bodoh dan ujung-ujungnya jadi putus.
Kecemburuan itu bisa meledak meskipun cuma membayangkan pacar saya berpegangan tangan dengan mantannya. Saya berhasil mengorek semua informasi itu sampai sedetail-detailnya, terkadang pacar-pacar saya sampai menangis dan terpaksa bicara.
Sekadar info, saya mungkin seorang perfeksionis, apabila barang-barang saya, entah itu ponsel atau jam tangan, lecet meskipun tidak kelihatan, maka saya akan langsung membeli yang baru, yang lama kemudian saya jual dan ini telah berkali-kali terjadi sejak remaja. Dalam bekerja, saya sangat disiplin dan tanpa kompromi dalam membuat aturan, pelanggaran kecil pun sudah bisa membuat saya marah besar.
Bagi saya, peraturan yang telah dibuat demi kebaikan adalah mutlak. Saya adalah orang yang sangat rapi dan teratur, barang-barang di kamar saya selalu tertata dan saya tidak suka apabila letaknya diubah-ubah. Makanya saya selalu marah apabila ada orang masuk ke kamar tanpa izin dan memindahkan barang-barang. Saya sering bertengkar dengan anggota keluarga lainnya mengenai ”kelainan jiwa” saya ini, begitu sering mereka menyebut. Apabila masuk kamar saya, ada banyak aturan, mulai dari cuci kaki dan tangan, cuci mulut, mengganti celana dengan yang bersih.
Bisakah kondisi psikologis ini disembuhkan, atau paling tidak dikendalikan? Apakah pikiran, visualisasi tentang mantan pacar saya berhubungan dengan sifat perfeksionis? Bagaimana cara mengatasinya? Saya tidak mau pacar saya yang sekarang tidak tahan dan lari menjauh seperti sebelumnya.